Catatan-catatan Tentang Cuti
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1976
TENTANG
CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL
(SE Kepala BAKN Nomor 01/SE/1977 Tanggal 25 Februari 1977)
Wewenang pemberian segala macam cuti yang akan dijalankan diluar negeri, kecuali cuti besar yang digunakan untuk kewajiban agama tidak boleh didelegasikan, berarti segala macam cuti yang akan dijalankan diluar negeri, hanya dapat diberikan oleh menteri, kecuali cuti besar yang digunakan menjalankan kewajiban agama;
Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan, maka pemberian cuti dalam waktu yang sama hanya dapat diberikan oleh pejabat yang berwenang memberikan cuti sebanyak-banyaknya 5 % dari jumlah kekuatan pegawai yang ada dalam lingkungannya;
Pegawai Negeri Sipil yang menjalankan cuti, kecuali cuti diluar tanggungan negara meneriman penghasilan penuh. Yang dimaksudkan dengan penghasilan penuh adalah gaji pokok dan penghasilan lain yang berhak diterimanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku kecuali tunjangan jabatan pimpinan;
Pegawai Negeri Sipil yang menjalankan cuti besar tidak berhak menerima tunjangan jabatan. Tunjangan jabatan tersebut dipotong langsung oleh pimpinan yang bersangkutan dan kemudian disetorkan kembali ke kas negara;
Jangka waktu cuti besar tidak dapat disambung dengan jangka waktu cuti tahunan yang tidak diambil dalam tahun yang bersangkutan/ pelaksanaannya ditangguhkan oleh pejabat yang berwenang, sehingga dengan demikian jangka waktu cuti besar paling lama 3 bulan;
Cuti sakit, cuti bersalin, cuti diluar tanggungan negara untuk persalinan yang keempat dan seterusnya, dan cuti karena alasan penting bagi Pegawai Negeri Sipil yang sedang menjalankan tugas belajar, dapat diberikan oleh Rektor/Pimpinan Sekolah tempat Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan melaksanakan tugas belajar;
Khusus bagi cuti diluar tanggungan negara untuk persalinan keempat dan seterusnya, berlaku ketentuan :
a. Permintaan cuti tersebut tidak dapat ditolak;
b. Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan tidak dibebaskan dari (jabatannya tidak dapat diisi oleh orang lain);
c. Tidak memerlukan persetujuan kepada BAKN;
d. Lamanya sama dengan cuti bersalin;
e. Selama menjalankan cuti tersebut tidak menerima penghasilan dari negara dan tidak diperhitungkan sebagai masa kerja Pegawai Negeri Sipil.
0 komentar:
Posting Komentar